Albumin adalah protein yang banyak ditemukan pada plasma darah. Albumin diproduksi oleh hati dan dialirkan ke aliran darah. Adapun fungsi dari albumin adalah untuk menjaga cairan dalam darah supaya tidak bocor. Bukan hanya itu, protein yang satu ini juga berfungsi membawa berbagai zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, enzim, dan hormon.
Penyebab Kadar Albumin Rendah
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar albumin rendah sebagai berikut ini:
- Luka Bakar
Ada banyak penyebab yang menyebabkan kekurangan albumin, salah adalah luka bakar. Ini dikarenakan, luka bakar bisa meningkatkan kehilangan albumin dan intravascular ke ekstravaskuler. Selain itu, luka bakar juga bisa mempengaruhi proses pembentukkan protein di hati.
- Gangguan Ginjal
Penyebab kekurangan kadar albumin selanjutnya adalah pelepasan albumin yang terjadi karena adanya gangguan pada ginjal. Ada beberapa penyakit ginjal yang bisa menyebabkan pelepasan albumin, yakni sindrom nefrotik dan penyakit ginjal stadium akhir.
- Gangguan Usus
Gangguan usus atau enteropathy menjadai penyebab kadar albumin rendah lainnya. Kondisi ini akan ditandai dengan menghilangnya albumin melalui pencernaan sehingga menyebabkan hipoalbuminemia.
- Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan kekurangan albumin. Salah satu bentuk kekurangan nutrisi adalah kwashiorkor, yakni merupakan malnutrisi protein yang cukup parah yang umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak.
Kondisi ini mengakibatkan supplai asam amino ke hati berkurang sehingga kadar albumin menurun.
- Gagal Jantung
Gagal jantung bisa menyebabkan kadar albumin rendah bagi penderitanya. Kondisi ini terjadi bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti inflamasi, malnutrisi hingga kakesia. Pada umumnya, orang yang sudah lanjut usia akan lebih rentan mengalami hipoalbuminemia atau kekurangan albumin.
Penyebab Kadar Albumin Tinggi
Menurut Dokter Devia, dehidrasi berat bisa menjadi penyebab umum kadar albumin yang tinggi.
“Biasanya yang dapat membuat albumin meningkat itu seperti kondisi dehidrasi, diare berat, diet tinggi protein, pascaoperasi untuk menurunkan BB (berat badan),” ujar dr. Devia.
Selain itu, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi resistensi insulin juga bisa meningkatkan kadar albumin menjadi lebih tinggi, Akan tetapi, kadar albumin yang tinggi belum terbukti mampu memperkirakan perkembangan diabetes tipe 2.
Dampak Buruk Kekurangan Albumin
Salah satu dampak buruk dari kekurangan albumin yang dapat terjadi pada seseorang mengidap hipoalbuminemia adalah efusi pleura atau terdapat air pada paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika terdapat penumpukan cairan yang berlebihan antara paru-paru dan rongga dada.
Seperti yang diketahui salah satu fungsi albumin adalah untuk menjaga supaya cairan yang ada pada pembuluh darah tidak bocor. Nah, pada saat tubuh kekurangan albumin, maka akan terjadi kebocoran pada paru-paru, Gangguan ini bisa menimbulkan kondisi yang cukup serius bahkan hingga mengakibatkan kematian.
Cara Meningkatkan Kadar Albumin
Dalam hal ini, ada dua cara untuk bisa meningkatkan kadar albumin, yakni melalui transfusi albumin dan pengobatan albumin.
Transfusi albumin memiliki prosedur yang hampir sama dengan transfusi darah. Cuman yang membedakannya adalah zat yang ditransfer ke dalam tubuh, sedangkan untuk pengobatan albumin dilakukan dengan cara berikut ini:
- Perbaiki pola makan anda dengan banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein seperti ikan, kacang-kacangan, telur, dan produk susu.
- Hindari atau hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab, minuman beralkohol bisa menyebabkan kadar protein di dalam darah menurun sehingga memperburuk kondisi tubuh.
- Mengontrol tekanan darah yang bisa mengurangi pelepasan albumin.
- Bagi anda penderita ginjal, maka dianjurkan untuk mengonsumsi obat.