PT Pertamina EP terus berkomitmen dan agresif dalam meningkatkan memproduksi migas nasional lewat pemboran dan penemuan cadangan baru. Kali ini lewat pemboran sumur LSE-1110 Macnaught Flow Meter di lokasi Asset 5 Sangasanga Field, Pertamina EP meyakinkan kesiapan pemboran baik dari sisi tehnik maupun HSSE lewat Management Walkthrough (MWT).
Pertamina EP Asset 5 General Manager Irwan Zuhri mengatakan pemboran sumur LSE-1110 gunakan rig PDSI#22.2/OW700-M bersama dengan tujuan kedalaman 1.470 meter dan tehnik pemboran vertikal. Dijadwalkan pemboran selesai dalam pas 38 hari dan juga dikehendaki sanggup menghasilkan memproduksi minyak sebesar 203 BOPD.
“Hasil pengamatan pas pada sumur LSE-1110, tekanan shut in sumur meraih 1.688 psi bersama dengan aliran gas dan indikasi terdapat minyak,” ujar Irwan di Tenggarong, Kalimantan Timur, Senin (15/4).
Irwan utamakan pentingnya melindungi sinergi. Apalagi pekerjaan pengeboran sumur butuh koordinasi yang intens antar fungsi. Fungsi Exploitation, Drilling, field, dan fungsi-fungsi terkait kudu saling mengimbuhkan support supaya tiap-tiap tantangan yang muncul sanggup diatasi sesegera mungkin.
“Di samping itu, aspek safety kudu menjadi prioritas utama. Jangan hingga berjalan fatality, yang akan menjadi catatan tambahan di dalam pencapaian kinerja rekan-rekan,” ujarnya.
Selain meninjau LSE-1110, tim MWT termasuk meninjau lokasi SBJ-P20 di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lokasi SBJ-P20 pas ini sedang dalam bagian penyiapan lokasi sebelum saat rig memasuki lokasi.
PEP Sangasanga Field merupakan salah satu lapangan migas yang beroperasi di bawah pengawasan PEP Asset 5. Wilayah kerja PEP Sangasanga meliputi Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan information Maret 2019, memproduksi (YTD) minyak mentah PEP Sangasanga berkisar pada 5.424 barrel oil per day (BOPD). Sedangkan memproduksi gas berkisar pada 2,48 million standard cubic feet per day (MMSCFD).