Ternyata Inilah Proses Daur Hidup Yang Harus Dilewati Oleh Seekor Lalat

4 Proses Daur Hidup Lalat yang Perlu Anak Ketahui | Popmama.com

Pasti anda sudah tidak asing jika mendengar istilah proses metamorfosis yang terjadi pada seekor kupu – kupu. Tapi tahukah anda jika bukan hanya kupu – kupu saja yang berkembang biak dengan melakukan proses metamorfosis tersebut. Ternyata salah satu hewan atau serangga yang juga melewati proses metamorfosis dalam proses kembang biaknya adalah lalat.

Dikarenakan lalat juga termasuk kedalam salah satu jenis serangga dengan ordo Diptera atau lebih dikenal dengan serangga yang memiliki dua sayap. Maka tidak heran kalau lalat juga melewati proses daur hidupnya dengan metamorfosis. Namun ternyata tidak semua hewan juga mengalami proses metamorfosis karena beberapa diantaranya ada yang hanya mengalami ametamorfosis atau metamorfosis tidak sempurna.

Lalat sendiri termasuk kedalam jenis serangga yang cukup produktif, itulah alasan mengapa lalat tidak memiliku umur yang panjang. Agar dapat bertahan hidup lalat membutuhkan asupan makanan yang biasa bersumber dari sari makanan, sari tumbuhan, atau bahkan bangkai. Itulah mengapa lalat sering hinggap pada makanan ataupun pada sampah dan juga benda dengan bau amis menyengat.

Sebenanrnya spesies lalat yang ada di seluruh dunia terdapat ratusan, hanya saja spesies lalat yang biasa ditemukan di Indonesia hanya ada sekitar 6 jenis saja. Berikut jenis – jenis lalat yang ada yakni lalat rumah, lalat buah, lalat hijau, lalat daging, lalat kuda, dan lalat limbah. Semua jenis lalat tersebut berkembang biak dengan melewati proses fotosintesis, untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan mengenai fase daur hidup lalat.

  1. Fase 1 Berawal dari Telur

Fase pertama ini dimulai sejak lalat masih berupa telur yang berasal dari hasil perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina. Biasanya dalam satu kali bertelur lalat betina bisa mengeluarkan hingga 3000 telur dengan peluang sekitar ¼ telur yang bisa bertahan hidup. Lalat akan menetaskan telurnya pada tempat – tempat yang kotor seperti bangkai atau tempat sampah.

Waktu penetasan telur sendiri tergantung kepada kondisi suhu pada tempat tersebut, jika semakin hangat maka telur akan lebih cepat menetas. Biasanya untuk bisa menetas telur lalat membutuhkan waktu sekitar 10 – 20 jam.

  1. Fase 2 Menjadi Larva

Fase kedua ini telur yang sudah menetas akan berubah menjadi larva atau yang biasa disebut dengan belatung. Dalam fase kedua ini, larva tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang. Biasanya dalam waktu 2 hari saja larva sudah bisa mengeras dan mengalami proses pergantian kulit. Setelah berganti kulit barulah larva siap memasuki fase selanjutnya.

  1. Fase 3 pupa atau kepompong

Pada fase ketiga ini larva yang sudah mengeras akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Saat akan memasuki fase ini biasanya larva akan mencari tempat yang aman untuk berubah agar terhindar dari pemangsa. Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1 minggu sebelum lalat bisa benar – benar keluar dari kepompong dan terbang keluar.

  1. Fase 4 Menjadi Imago atau Lalat Dewasa

Pada fse keempat ini lalat yang sebelumnya berada dalam kepompong sudah mulai keluar dan membentangkan sayapnya. Pada fase menjadi lalat dewasa ini biasanya lalat hanya akan bertahan selama 15 – 30 hari sebelum akhirnya mati. Yang unik pada lalat, sejak usia masih 3 hari biasanya lalat dewasa sudah bisa bertelur, itulah mengapa pertumbuhan lalat sangat cepat.