Pengoperasian Tangki Penampungan Minyak

Pengoperasian tangki penyimpanan minyak umumnya meliputi sistem penerimaan dan pengiriman. Beberapa hal yang harus diperhatikan selagi pengoperasiaan tangki penyimpanan meliputi:

Tangki penampungan minyak harus dilengkapi bersama urutan sistem peralatan yang sanggup menjamin sistem pengiriman maupun penerimaan.
Desain tangki harus memiliki tempat untuk keperluan pengukuran dan pengambilan sampel untuk tujuan memantau jumlah dan kualitas product di dalamnya.
Setiap product harus disimpan terhadap tangki yang sesuai bersama peruntukannya, sekiranya bakal dikerjakan pencampuran type product maka harus dikalukan anggapan pergantian terutama dahulu.
Pemantauan terhadap kualitas dan jumlah product didalam tangki harus dikerjakan secara berkala sesuai kebutuhan.

Penggunaan peralatan dan tata langkah pengoperasian tangki harus sesuai menjamin standar operasi dan keselamatan kerja.

 

1. Tahap Penerimaan

Kompleksitas step penerimaan tangki penyimpanan berasal dari jumlah dan type produk, kapasitas memproduksi dan juga infrastruktur untuk penyimpanannya. Untuk menjamin sistem penerimaan sehingga efektif, safe dan lancar, maka terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan, meliputi:

Adanya rancangan penerimaan yang disesuaikan bersama kapasitas produksi, keperluan pengiriman, kapasitas tersisa berasal dari tangki dan harus dilengkapi bersama rancangan alternatif penerimaan.
Semua peralatan dan sistem penerimaan harus didalam situasi layak pakai.

Pemantauan jumlah product harus dikerjakan secara berkala. Penggunakan alat ukur terhadap tangki yang diperuntungkan sebagai tangki ukur harus dikalibrasi dan sidahkan oleh instansi yang memiliki wewenang.
Pemantauan kualitas product bersama langkah pengambilan dan pengukuran/analisis sampel dikerjakan secara berkala.

Adanya laporan yang mengkonfirmasi kualitas dan jumlah product sesudah step penerimaan.

2. Tahap Pengiriman dan Penyerahan

Tahap pengiriman dan penyerahan minyak bumi merupakan step paling akhir terhadap operasi tangki penyimpanan minyak. Untuk menjamin step pengiriman dan penyerahan berlangsung lanjar, safe dan efisien maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti berikut:

Rencana pengiriman/penyerahan harus diperbaharui secara berkala dan disertai bersama rancangan alternatif.
Semua sistem dan peralatan dipastikan berada didalam situasi layak operasi.

Khusus untuk keperluan expor produk, pengelola harus menyediakan loading permit (ijin muat) yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang sebelum sistem pengiriman dilakukan.
Pemantauan jumlah berasal dari product sebelum pengiriman.
Pemantauan kualitas product bersama langkah pengambilan dan anggapan sampel secara berkala atau sesuai kebutuhan.
Membuat laporan yang mengkonfirmasi jumlah dan kualitas product yang bakal dikirim.
Pengiriman/penyerahan product harus sesuai bersama rencana.

 

3. Tahap Pengukuran dan Pengujian

Tahap pengujian dikerjakan bersama tujuan jelas kualitas adan jumlah product yang berada di didalam tangki. Dalam step ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
Prosedur pengujian (kualitas produk)
Prosedur Pengukuran (kuantitas produk)

Parameter yang diuji atau diukur setidaknya meliputi:
Kuantitas product didalam tangki
Suhu product didalam tangki
Basic Sediment & Water (BS&W)
Specific Gravity (SG)/ API Gravity

 

4. Manejemen Perubahan

Untuk tujuan memenuhi keperluan operasi, pengelola sejatinya sanggup jalankan pergantian terhadap parameter operasi dan kontruksi terhadap tangki penyimpanan minyak. Namun harus diperhatikan bahwa tiap-tiap parameter yang bakal diubah harus melalui step evaluasi terutama dahulu berdasarkan bersama rancangan manejemen perubahan, kosep yang dimaksud meliputi:

Analisis risiko dan kelayakan
Alasan perubahan
Batasan waktu
Adanya persetujuan pergantian berasal dari manejemen
Adanya komunikasi pergantian terhadap pihak-pihak yang terkait
Kualifikasi personel
Dokumentasi perubahan.

 

5. Analisis Risiko

Untuk menjamin keamanan selagi pengoperasian tangki penyimpanan minyak bumi dengan menggunakan Kalibrasi Flow Meter maka harus dikerjakan anggapan risiko secara berkala, atau termasuk dikerjakan secara tertentu sekiranya terdapat pergantian terhadap parameter tertentu yang sanggup pengaruhi risiko. Analisis risiko dibikin berasarkan bisa saja konsekuensi dan kegagalan yang berlangsung akibat ada perubahan. Dalam meminimalisir risiko, penggunaan metode pemeriksaan dan pemeliharaan alternatif sanggup dipertimbangkan untuk diterapkan.

Adapun tahapan-tahapan didalam jalankan anggapan risiko adalah sebagai berikut:
Melakukan anggapan bisa saja terjadinya kegagalan dan dampak yang ditimbulkan.
Mencantumkan tingkat risiko pengoperasian dan pemeliharaan tangki penyimpanan.
Menentukan prioritas tindakan untuk menurunkan tingkat risiko.
Menentukan metode penurunan risiko yang diakui paling efektif.
Evaluasi efektifitas berasal dari tindakan penurunan risiko.